Kamis, 19 Juli 2012

I LOVE U, Doct! (Chapter 4 End)





Cast:
Choi Eun Joon as Shin Jae Sun
Cho Kyuhyun as Kim Shi Yoon
Park Shi Hoo as Kim Jisun
Im Joo Hwan as Han Jook Dong
Kim Hyun Joong as Song Seh Joo

and other.

Author: Restia Ningsih

This is a Little Scenario. (Maybe?)

Just Read No Bash.

  
Summary: Cinta adalah tentang Saling Percaya satu sama lain. (Summary apaan ini?? haha #AuthorGeje)

.......................................................................................................................................................................

Sidang pun dimulai, ruangan yang digunakan untuk sidang sudah mulai penuh. Dalam sidang itu, Jaesun benar-benar  tidak bisa berbuat apapun. Tidak ada satupun yang bisa menolongnya.

“Dengan ini, Saudari Shin Jae Sun dijatuhi hukuman penjara. Sidang akan dilanjutkan, setelah Kim Jisun sadar”. begitulah keputusan Hakim pada sidang hari itu.

Saat vonis sementara dijatuhkan, Jaesun tampak melirik kearah Shiyoon sebentar. Sedangkan Shiyoon justru memalingkan wajahnyayang tampak basah karena air mata.
Namun, saat Jaesun bermaksud meninggalkan ruang sidang, Shiyoon mencegahnya, dan mulai bicara pada Jaesun, bukan empat mata, karena masih ada cukup banyak orang disana.

“Kenapa?”. tanya Shiyoon lirih, seperti sangat kecewa.
“Kenapa kau lakukan ini padaku? Pada kakakku? kenapa?”. lanjutnya.
“Kalau memang benar perasaanmu padaku adalah cinta, seharusnyakau bisa percaya padaku, setidaknya dengan begini aku tahu, kau tidak benar-benar mencintaiku”. balas Jaesun berusaha untuk tetap tenang, meski hatinya bergejolak ketika mengatakannya.

Shiyoon terdiam mendengar jawaban Jaesun.

“Aku tidak melakukan apapun, itu kebenaranya. Tapi apapun pandanganmu padaku, aku akan terima”. tambah Jaesun sebelum akhirnya dia dibawa kesel, dengan air mata yang perlahan mengalir di pipi dokter cantik itu.

Sementara Shiyoon, masih diam terpaku disamping adiknya.

“Kakak”. panggil Sohwa, mencoba menyadarkan Shiyoon.
“”Kita harus ke Rumah Sakit”. ajak Shiyoon berpura-pura semua baik-baik saja.

***

“Maafkan aku, aku tidak bisa menyelamatkan mu”. ucap Pengacara Lee pada Jaesun yang kini berada diruang besuk sel nya.
“Hm, kakak jangan bicara seperti itu. Kakak ada disini, itu sudah cukup. Lagi pula aku sudah memprediksikan hal ini pasti akan terjadi”. jawab Jaesun pelan.
“Kita harus usahakan Jisun segera sadar”. kali ini Dr. Na yang duduk disebelah Pengacara Lee membuka suara.
“Dr. Na”. sela Jae.
“Dengan begitu kebenaran akan terungkap”. lanjut Dr. Na.
“Tunggu dulu, mendengar cerita kalian kemarin, tentang pembunuhan 6 tahun yang lalu, aku jadi ragu, apa setelah sadar dia akan mengatakan yang sebenarnya?”. tanya Pengacara Lee sedikit berbisik.
“Itu juga yang aku pikirkan. Mengingat dia punya kasus besar, mungkin ini akan dijadikan kesempatan untuk melenyapkanmu berikut dengan kasusnya”. ujar Dr. Na.
“Terserah apa yang akan terjadi nanti, aku lelah. Aku sedih jika mendiang orang tuaku akan terluka karena hal ini”. Ucap Jaesun yang terlihat semakin putus asa.

***

Di Rumah Sakit.

“Bangunlah Kak, kau harus ceritakan yang sebenarnya. Satu sisi aku harus percaya pada saudara ku sendiri. Tapi disisi lain, aku tidak bisa tidak mempercayai orang yang ku cintai”. ucap Shiyoon lirih, isamping tempat tidur Jisun yang masih terbaring koma.
“Kakak tenanglah”. Sohwa mencoba menenangkan Shiyoon.

Dua kakak beradik itupun berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.

***

4 Bulan kemudian.
Waktu yang sangat lama jika dihabiskan di dalam penjara.
Namun tanpa diketahui Jaesun, Shiyoon sering datang membesuknya. Seperti saat ini.

“Bagaimana keadaannya?”. tanya Shiyoon pada salah satu sipir.
“Dia menjalani semuanya dengan baik”. jawab Sipir yang pasti sudah tau siapa dia yang dimaksud oleh Shiyoon.
“Dia pasti sangat menderita”. ujar Shiyoon dengan sedih.
“Inspektur Kim”. sela Sipir saat menyadari ada sesuatu dari ucapan Shiyoon barusan.
“Oh, Sipir, aku ada janji dengan seseorang, aku harus pergi sekarang”. potong Shiyoon kemudian.
“Baiklah Inspektur”. jawab Sipir.

***

Di RSJ Seoul. Shiyoon melangkah masuk kekamar Pasien Han Jook Dong.

“Kau yang ingin bertemu denganku?”. tanya Shiyoon begitu mendapati seorang pria duduk sendiri di kamar itu.
“Benar tuan, ada yang ingin aku katakan”. jawab Jook Dong.
“Apa itu?”. tanya Shiyoon sedikit curiga.
“Dr. Shin tidak bersalah, ini semua kecelakaan. Sebenarnya Presdir Kim yang punya kasus kriminal”. ucapnya dan berhasil membuat jantung Shiyoon terkejut.
“Apa maksudmu?”. shiyoon tampak sedikit kesal.
“Ini tentang kasus pembunuhan 6 tahun yang lalu. Waktu itu aku dijadikan tersangka, tapi sebenarnya pelakunya adalah kakak tuan sendiri, Presdir Kim”. jawab Jook Dong, dengan tetap tenang.
“Tuan kau jangan sembarangan”. bentak Shiyoon.
“”Ini kebenaran Tuan, inilah kebenarannya”. jawab Jook Dong.

***

Usai bertemu dengan Jook Dong, Shiyoon memutuskan untuk kembali ke RS. Dalam perjalanan dia berpikir dalam hatinya.

“Apa benar yang dikatakannya? tapi dia sakit jiwa”. batin Shiyoon.

Usai menemui Han Jook Dong di RSJ, Shiyoon bermaksud kembali ke RS. Tiba-tiba ponselnya berdering.

“Hallo”. jawabnya.
“Kakak, Kak Jisun sudah sadar”. teriak seseorang yang diyakini Shiyoon sebagai suara adik semata wayangnya yang sterdengar sangat bahagia.

Tak menunggu lama lagi, Shiyoon segera berangkat ke RS, memastikan sendiri apa yang dikatakan Sohwa.
Sesampainya di RS, Shiyoon segera menemui Sohwa dan Jisun.

“Sohwa, benar Kak Jisun sudah sadar?”. tanya Shiyoon tak sabar.
“Iya, tadi dia menggerakkan jarinya tangannya”. jawab Sohwa tersenyum lebar.
“Syukurlah, setelah koma selama 4 bulan akhirnya, Tn. Kim Jisun sadar”. ucap Dokter yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang mereka.
“Terimakasih Dokter”. balas Shiyoon.
“Aku permisi dulu ya”. ucap Dokter itu kemudian berlalu dari kamar itu.
“Baik Dokter”. jawab Shiyoon.
“Kakak, aku mohon sekarang buka matamu”. pinta Shiyoon sambil menggenggam tangan Jisun begitu erat, berharap kakaknya segera membuka mata.

Ajaib mungkin, tak lama kemudian Jisun benar-benar membuka matanya.

“Shiyoon,,,, Sohwa,,,,,”. panggilnya begitu pelan, namun masih bisa didengar oleh telinga kedua adiknya.
“Kakak”. panggil Shiyoon dan Sohwa bersamaan.

Jisun tersenyum, kemudian teringat sesuatu.

“Shiyoon, apa yang terjadi?”. “Dr. Itu………”. belum sempat Jisun menyelesaikan kalimatnya, Shiyoon sudah memotong ucapan Jisun.
“Kakak tenang saja, dia sudah di penjara sekarang”. sela Shiyoon.
“Apa? Tidak Shiyoon, Dr. itu tidak bersalah”. ucap Jisun dan berhasil membuat Shiyoon dan Sohwa terkejut seketika.
“Apa? Apa yang baru saja kakak katakan?”. tanya Shiyoon kaget.
“Ya, aku terpeleset dan jatuh sendiri. Tidak ada hubunganya dengan Dokter itu”. aku Jisun pada kedua adiknya.
“Kakak”. Sohwa memanggil pelan nama Jisun.
“Kakak”. begitu juga dengan Shiyoon.
“Bebaskan dia, dan ada satu hal lagi yang harus aku akui pada kalian dan pada seluruh dunia”. ucap Jisun.
………….

***

Sementara itu di Penjara.

“Dr. Shin, anda bebas”. seorang sipir membukakan pintu sel Jaesun.
“Apa?”. Jaesun jelas kaget dengan kabar ini.
“Tn. Kim sudah sadar dan mengatakan kebenarannya”. jawab sipir itu.

Jaesun menangis terharu, karena Kim Jisun sudah sadar dan karena akhirrnya dia bisa bebas. Tapi dia berpikir lagi, ‘jika Jisun sadar, aku bebas, apa itu artinya…….’
Ditengah pikiran Jaesun, seseorang memanggilnya.

“Dokter”.

Begitu dia menoleh, tampaklah wajah-wajah yang begitu dirindukannya.

“Yoori, Kakak, Dr. Na, Tn…….. Han”. panggil Jae dan cukup kaget saat melihat Jook Dong ikut bersama mereka.
“Kau???”. tanya Jaesun.
“Ya, Jisun sudah mengakui semuanya, dan disinilah aku sekarang, aku bebas”. ucap Jook Dong.
“Syukurlah, aku senang mendengarnya”. respon Jaesun.
“Eum, Jaesun”. panggil Pengacara Lee.
“Iya kak?”. jawab Jaesun yang kini mereka mulai berjalan keluar dari penjara itu.
“Tadi inspektur Kim bilang ingin bertemu dengan mu, ditempat biasa”. ucap Pengacara Lee.
“Benarkah?”. tanya Jaesun memastikan.
“Pergilah, dia pasti sangat sedih”. ujar Dr. Na.
“Entahlah,, tapi…..”. Jaesun sedikit ragu.
“Dokter, jangan begitu. Cinta itu tidak boleh disia-siakan. Kalian sudah banyak berkorban 4 bulan ini, jadi ini saatnya semua kembali seperti semula”. ucap Yoori bijak.

Jaesun tampak termenung. Memang benar apa yang dikatakan pelayannya itu. Akhirnya Jaesun memutuskan untuk menemui Shiyoon.

***

Di RS, tampak Jisun sedang ada dikamar ditemani adiknya, Sohwa. Dia tampak tersenyum dan berbicara dalam hati.

“Narin, kau lihatkan, aku sudah lakukan semuanya, aku akan membayar semuanya, semua hutang-hutangku, kau benar, sekarang aku merasa lebih baik”. ucapnya.
“Kakak kau baik-baik saja?”. tanya Sohwa yang khawatir melihat kakaknya tersenyum sendiri.
“Iya Sohwa, aku jauh lebih baik”. jawab Jisun sambil tersenyum.

***

Di tempat yang dijanjikan Shiyoon.

“Shiyoon”. panggil Jaesun saat melihat seorang pria duduk menghadap ke pantai.
“Duduklah! tadinya kupikir kau tidak mau menemuiku lagi”. ucap Shiyoon dengan menatap Jae sebentar, lalu kembali menatap gulungan air yang datang mendekat itu.

Jaesun hanya diam.

“Aku memang bodoh, kalau aku benar-benar mencintaimu harusnya aku lebih mempercayaimu bukan sebaliknya membuat mu mendekam di penjara itu”. ucap shiyoon dengan sura bergetar.
“Shiyoon, kakakmu……”.
“Setelah tubuhnya cukup kuat, dia akan segera dipindahkan kepenjara untuk mempertanggug jawabkan perbuatannya”. sela Shiyoon sebelum Jaesun menyelesaikan ucapannya.
“Shiyoon”. Jaesun bisa merasakan bagaimana perasaan Shiyoon saat ini, bahkan mungkin lebih hancur dari pada saat mendapatkan kenyataan dia pelaku atas kecelakaan kakaknya.
“Tidak apa-apa, aku tidak peduli, dia kakakku atau bukan, siapa yang bersalah dia harus bertanggung jawab”. ucap Shiyoon seolah mengerti apa yang ingin di ucapkan Jaesun.
“Shiyoon…..”.
“Maafkan aku, maafkan aku Shin Jaesun”. Shiyoon mulai terisak.

Jaesun segera memeluk Shiyoon, dan menangis bersamanya.

“Kau tidak bersalah, begitulah seorang profesional, kau tidak salah”. ucap jaesun menenangkan Kekasihnya,

Akhirnya pasangan itu saling berbagi kesedihan dalam pelukan mereka. Sedih tapi mengharukan dan membhagiakan, itulah yang mereka berdua rasakan. Dengan saksi sang rembulan yang dengan setia menemani mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
THE END




a/n: hah, selesai juga. cerita apa ini ya… abal sangat… haha,,, gak papalah ya, namanya juga hobby, dari pada jadi penyakit. ya gak…. Harapannya sih semoga ada yang suka ama ni cerita Gaje…. haha…. sekian deh….


Can give me a comment, Please,,^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar