Senin, 31 Oktober 2011

Everlasting Love



Genre: Romantis, Tragis, haru.
Cast : 

Choi Eunjoon as Shin Byulyi/Shin Jaekyung
Ji Jin Hee as Shin Ok Sang (Byul's Fath)
Kim Tae Hee as Jang Sun Ji (Byul's Step Mother)
Cho Kyuhyun as Ham Kyuwon

Authoress: Restia Ningsih


Summary: Siapa yang bisa melawan takdir? Siapa yang bisa memilih di keluarga seperti apa kau akan dilahirkan. Tuhan telah menggariskan takdir. Dan kau diperinyahkan untuk menjalaninya. Tidak ada keluarga yang buruk. Semua tergantung bagaimana kau menyikapinya.

......................................................................................................................................................................



Sekelompok siswa-siswi sebuah SMU sdang bersuka cita merayakan kelulusan mereka. Wajah mereka begitu ceria, namun berbeda halnya dengan Byulyi, seorang gadis manis yang tengah duduk dibawah pohon di pekarangan sekolah. Wajah yang biasanya selalu tersenyum manis itu, kini seperti kehilangan semangatnya. Tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya,

"Byulyi, ayo tertawalah, semua orang sedang bahagia saat ini". ajak pria itu.
"Tidak, aku masih ragu akan dibawa kemana diriku setelah ini". ucap gadis itu.
"Kau ini, jangan terlalu dipikirkan. Kau bilang kau ingin menjadi pengacara seperti mendiang kakak mu". Kata Pria itu.
"Kyuwon, kau tau posisiku kan?". Tanya Byulyi.
"Kenapa?". Tanya Kyuwon.
"Kau lupa siapa ayah ku?". tanya Byulyi lagi.
"Sudahlah, kau dan ayah mu itu berbeda". balas Kyuwon yang kini duduk dibawah.
"Bagaiman bisa kau mengatakn ayah dan anak itu berbeda?". tanya Byulyi sedikit kesal.
"Byulyi, maksudku, tidak seharusnya kau mengaitkan segala hal tentang hidup dan masa depan mu, dengan seorang ayah yang justru akan memuat hidup mu kehilangan masa depan". terang Kyuwon yang tampaknya, memperoleh respon buruk dari Byulyi.
"Pergilah Kyu, aku tidak ingin bicara dengan mu". jawabnya datar.

Kyuwon merasa menyesal telah mengatakan hal bodoh yang membuat dia diusir.

"Byul, bukan begitu maksudku......"
"Pergilah Kyu, aku ingin sendiri sekarang". Potong Byulyi dengan ketusnya.

Kyuwon akhirnya diam dan kembali ke kerumunan orang-orang yang sedang tertawa itu.

Byulyi POV

Bodohnya aku, saat semua orang sedang tertawa senang seperti ini, aku justru menyendiri, diam dan bersedih disini. Entah kenapa, melihat mereka tertawa seperti itu, aku merasa mereka sedang menertawakanku. Entah, pikiranku sepertinya sudah mulai seperti ayah. Jahat.
Aku merasa pusing jika terus berada disini. Sebaiknya aku pergi, mau kemana, itu akan aku pikirkan nanti. Melihat orang tertawa tanpa bisa ikut tertawa bersama mereka itu benar-benar menyedihkan. Aku melangkahkan kakiku, melewati mereka. Sedikitpun aku tidak menoleh kearah mereka. Entah kenapa, malu mungkin. 

Kurasakan ada seseorang yang mendekatiku.

"Kau mau kemana?". Oh, Duncan, teman sebangkuku ini memang sedikit cerewet.
"Aku mau pulang. Jawabku.
"Nanti saja, kita foto bersama dulu, ya". pintanya.
"Kalian saja, aku sedang tidak enak badan". tolakku.
"Ayolah Byul, kita tidak tahu kapan akan bertemu lagi. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir kita untuk foto bersama". Ucapnya membujukku.

Benar juga, mungkin ini adalah kesempatan terakhirku berfoto bersama mereka. Akhirnya aku memenuhi permintaan Duncan. Dan kini aku berdiri tepat disamping kyuwon. Orang yang tadi aku marahi.

"Pak, ambilkan gambar yang bagus ya". pinta Duncan pada Sopirnya.
"Baik Nona" jawabnya.

1x, x, 3x
Sudah cukup, aku tidak kuat lagi. Cahaya dari lampu kamera itu semakin membuatku. Nukan lemah karena apa, tapi karena membuat aku teringat pada ayah dan ibuku, namun tentu saja mereka yang dulu, yang penuh kasih sayang.

"Sudah ya, aku harus pulang, kepalaku sakit sekali".ucapku.
"Byulyi............." aku mendengar koor suara mereka seakan tidak rela aku pulang.

Tapi, terlambat, aku sudah lebih dulu berjalan meninggalkan mereka.

Byulyi POV End


Kyuwon POV

Mau kemana dia? Perasaanku jadi tidak enak. Hm, melihat dia seperti ini aku jadi semakin khawatir. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti anak itu. Aku takut tejadi sesuatu padanya. Saat ini emosinya sedang labil.

.
.
.
.
.


Bersambung...........................


Pendek banget ya? hehe... ini cuma pembukaan aja kok. InsyaAllah bakal aku lanjutin.?
bersedia review???

Rabu, 09 Maret 2011

CerKat (cerita singkat): Ketika Cinta Membuka Mata

 Mom, Can You Hug Me?

Cast:

Choi Eun Joon

Go Hyun Joong

Lee Jin Ki


Summary:

Kasih Ibu sepanjang jalan bukan? Ya, Semua tahu itu. Tapi, apa yang harus kita lakukan ketika ibu kita memperlakukan kita tidak seperti memperlakukan anaknya? Membencinya itu tidak mungkin.


............................................................................................................................................



Sebuah pesawat baru saja mendarat di bandara Sukkie-Hyunies. Seluruh penumpang pun turun satu persatu, termasuk Choi Eun Joon, gadis yang baru saja menyelesaikan kuliah nya di salah satu universitas di Boston. Tampaknya beberapa orang telah menanti kepulangan Eun Joon.
"Eun Joon, , (melambaikan tangan), disini". Panggil paman Lee.
"(berpikir) Paman Lee?" tebak Eun Joon.
"haha, benar sekali, kau sudah dewasa ya, tidak terasa 10 tahun kita tidak bertemu ya? Paman sangat merindukan mu, " ucap paman Lee.
"untungnya kau mengirimkan foto mu yang sekarang, kalau tidak kami pasti bingung". Tambah Min Hyu, yang merupakan teman kecil Eun Joon, dan tak lain adalah putera pengawal keluarga Choi, Han Joo Jin.
"Min Hyu? Ini dirimu kan?" tanya Eun Joon.
"jadi kau tidak ingat padaku?" balas Min Hyu.
"bukan begitu, hanya saja kau tampak berbeda dari kau yang dulu, dan dari foto yang kau kirim" jelas Eun Joon.
"benarkah? Apa aku lebih tampan aslinya?" tanya Min Hyu.
"biasa saja" jawab Eun Joon, kemudian menoleh ke arah paman Lee. "Paman, ibu tidak ikut?" tanya Eun Joon.
"Eun Joon, saat ini MowSeoul sedang menghadapi suatu masalah, ibumu saat ini sedang sibuk". Jelas Paman.
"Paman tidak perlu mengarang alasan, sebenarnya dari awal aku tahu, ibu tidak akan pernah mau menjemput ku, bahkan mungkin dia tidak ingin aku ada di Seoul. Benarkan?" tuduh Eun Joon.
"Eun Joon, kau tidak boleh bicara seperti itu" ucap paman Lee.
"ada yang salah? Tidak kusangka, meski sudah 10 tahun berpisah, sifat ibu tidak berubah." keluh Eun Joon.
"ah, sudahlah, lebih baik kita pulang, bibimu sudah memasak makanan kesukaan mu". Ajak paman.
"baiklah" jawab Eun Joon.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Sesampainya dirumah, suasana lebih ramai, cukup banyak yang merindukan Eun Joon.
"Eun Joon, kau tinggi sekali, seingat ku, dulu kau masih sejajar dengan pinggangku" sapa bibi Lee.
"bi. .bi. ., ". (berlari menuju bibinya).
Merekapun bepelukan, dan melepas rindu.
"Dimana ibu? Aku ingin bertemu dengan nya." tanya Eun Joon.
"Nona, ayo kita makan. Saya dan Ny. Lee sudah memasak makanan kesukaan Nona". Ajak salah satu pelayan.
"Kenapa kalian seolah mengalihkan pembicaraanku? Ada apa dengan nya?" tanya Eun Joon. Mendengar pertanyaan dari Eun Joon, semua terdiam, hingga Ny. Choi kembali dari kantor dan masuk ke dalam rumah, ia terhenti di kerumunan orang yang mengelilingi Eun Joon.
"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Ny. Choi yang tidak tau bahwa Eun Joon ada dihadapan nya, karena tertutup beberapa orang.
"Kak, Eun Joon, sudah sampai". Lapor bibi Lee.
Kemudian orang yang menutupi Eun Joon mulai bergeser, dan akhirnya untuk beberapa saat pasangan ibu dan anak itu saling berpandangan tajam, seakan ada sesuatu yang sedang terjadi diantara mereka. . . . .

Cukup lama proses saling menatap itu terjadi. Mungkin mereka bisa seharian seperti itu, jika saja Paman Lee tidak berdeham dengan sangat kerasnya.

"A.. Kau sudah pulang, istirahatlah. Aku akan kembali kekantor, kalian mengerti?". Ucap Ny. Choi, sedikit mengabaikan Eunjoon.
"Kak, tinggallah dulu. Eunjoon baru saja sampai". pinta Bibi Lee.
"Beberapa menit lagi aku ada rapat. Masih ada makan malam kan. Kita bertemu disana saja ya". Ucap Ny. Choi dengan santainya, tanpa melihat reaksi yang ditunjukan Eunjoon.

Tak berapa lama setelah Ny. Choi menghilang dari pandangan mereka, Eunjoon mulai mengeluarkan suaranya.

"Selalu seperti itu, aku ini baru pulang dari jauh. Bahkan memelukku saja tidak mau". Eunjoon mendengus kesal.
"Mungkin ibumu benar-benar sibuk sayang". Ucap Bibi Lee menenangkan Eunjoon.

Eunjoon hanya bisa menghela napas kecewanya berulang-ulang. Sejak dulu ibunya selalu seperti itu. Apa yang salah dari Eunjoon sampai-sampai dia selalu bersikap dingin pada Eunjoon? Ya, yang  tahu jawabannya hanya Ny. Choi sendiri dan Tuhan pastinya.

.
.
.
.
.Bersambung