Senin, 06 Agustus 2012

[ff] Try To Love Me (Part 2-End)

Try To love me
Cast:
Cho Kyuhyun
Choi Seung Hyun (TOP)
Choi Eunjoon
Sejujurnya, aku gag tau gimana caranya buat ff yang baik dan beraturan. Tapi, aku buat kayak gini aja ya. Aku gag bisa buat ff tapi aku hobby ngarang. Ya, kalau kalian gag berkenan nyebut ini ff, sebut aja ini cerpen. Ne?^^ #bedanya dimana ya#
Dikarenakan bulan Ramadhan, disini aku buat pura-puranya Oppadeul ini muslim. gag papakan???
Satu lagi, aku juga gag bisa buat summary, jadi, langsung baca aja ne^^.
............................................................................................................................................................ 
 
 
Ini hari kedua belas, dan semua masih sama. Seunghyun belum menampakkan dirinya lagi. Bahkan rencana awalnya untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas yang sama dengan Eunjoon pun, sudah ia lupakan. Tak ada kabar sedikitpun darinya. Diapartementnya juga tidak ada. Dan bagaimana dengan Eunjoon? Jika saja tidak ada Kyuhyun disisinya, pasti dia hanya akan hancur perlahan-lahan. Seperti hari ini,
“Hei, ayo buka pintunya. Atau aku dobrak ya”. Ancam Kyuhyun pada yeoja mungil yang sedang menangis dibalik pintu kayu dihadapannya itu.
Sebenarnya apa yang maembuat nona manis ini menangis?
[Flashback]
Sudah jam 15.30 KST. Kampus sudah mulai sepi, tinggallah Kyuhyun, Eunjoon dan beberapa anak teladan lainnya. Kyu dan Eunjoon masih duduk sedikit bermalasan di lapangan basket. Rencananya mereka akan disana sampai adzan magrib. Hitung-hitung, ‘ngabuburit’ (?).
“Kyuuuuu,,, eotteohkae??”. Tanya  Eunjoon sedikit manja.
“Bersabarlah sebentar lagi”. Jawab Kyuhyun bijak.
“Ya Ampun”. Eunjoon menepuk dahinya.
“Wae?”. Tanya Kyu sedikit kaget.
“Ini hari kedua belas dia marah padaku”. Jawab Eunjoon.
“Memang kenapa?”. Kyu tampak tidak mengerti.
“Dulu, saat aku masih kecil, kami punya perjanjian, jika salah satu dari kami berbuat salah, atau salah satu dari kami ada yang marah, kami harus minta maaf sebelum hari kedua belas. Karena kalau sudah dua belas hari tidak ada lagi maaf yang tersisa. Selamanya kami akan saling membenci”. Jelas Eunjoon.
“Aish, aku juga pernah dengar yang seperti itu, tapi tiga hari, bukan dua belas hari. Apa kalian memberi diskon?”. Ledek Kyuhyun.
“Ya! Cho Kyuhyun, aku sedang sedih dan takut sekarang. Kenapa kau malah menggodaku?”. Eunjoon mempoutkan bibirnya.
“Itu kan hanya ucapan anak kecil, belum tentu juga Seunghyun masih mengingatnya”. Ujar Kyuhyun.
“Kau ini”. Eunjoon makin badmood sekarang.
“Lalu aku harus bagaimana? Begini saja, kita cari dia nanti. Setelah kita temukan, katakan yang sebenarnya pada Seunghyun, kita hanya teman biasa, dan kau masih sangat mencintainya. Eotthe?”. Jujur Kyuhyun menahan sakit yang teramat sangat saat mengucapkan kata-kata ini.
“Ya! STOP, jangan bicara lagi. Tidak masuk akal. Daripada aku menikah dengan oppaku sendiri, lebih baik kau menikah denganmu”. Jawab Eunjoon.
Kyuhyun menjerit senang dalam hatinya saat mendengar ucapan Eunjoon.
“Hhh, memang aku mau menikah denganmu?”. Goda Kyuhyun dan segera mendapat hadiah cubitan pedas dari Eunjoon.
“Menyebalkan”. Eunjoon bangkit dari duduknya, dan segera berlari meninggalkan Kyuhyun.
[Flashback Off]
“Eunie, 3 menit lagi bedug magrib, ayo buka pintunya”. Pinta Kyuhyun.
“Memang kenapa?”. Jawab Eunjoon dengan suara serak.
“Ayo kita buka puasa”. Ajak Kyu.
“Buka saja di apartementmu sendiri”. Eunjoon mengusir Kyu.
“Hei, kita sudah menyiapkan semuanya disini. Di apartment ku tidak ada apa-apa Choi Eunjoon”. Balas Kyuhyun.
Akhirnya setelah cukup lama bertahan di dalam kamarnya, Eunjoon keluar dengan mata yang sedikit bengkak.
“Siapa suruh bicara seenaknya padaku?”. Eunjoon mencibir.
“Ne ne ne, jeongmal mianhae”. Ucap Kyuhyun.
‘Allahu akbar Allahu akbar’
“Kajja, sudah adzan kan”. Kyuhyun menarik Eunjoon.
.
.
.
.
Hari ini kampus Eunjoon mengadakan ujian. Karena semua mata kuliah Eunjoon sudah diujikan, dia bisa libur lebih awal. Begitu juga dengan Kyuhyun. Mereka berdua berencana mencari Seunghyun hari ini. Ini inisiatif Kyuhyun. Dia hanya tidak tega jika harus melihat Eunjoon menagis setiap hari.
“Sudah siap?”. Kyuhyun sudah berdiri di depan kamar Eunjoon yang masih ditutup pintunya itu.
Perlahan pintu itu terbuka. Dan menampilkan sosok terlampau imut dibaliknya.
“Wah, sepertinya kau benar-benar ingin bertemu Seunghyun ya”. Goda Kyuhyun.
“Dia Oppaku”. Bantah Eunjoon.
“Yayaya, seobang Oppa, ne?”. Goda kyuhyun lagi. Jujur pada dasarnya Kyuhyun tidak ingin mengatakan hal menyakitkan untuknya ini.
“Aish, sudahlah... ayo berangkat.” Eunjoon menarik lengan Kyuhyun.
.
.
.
“Apa yang sedang dilakukannya sekarang ya?”. Seunghyun terus berbicara sendiri sambil mengepel lantai masjid itu berulang kali. Sampai-sampai jika seseorang berkaca di lantai itu, dia bisa melihat wajahnya sendiri.
Sejak hari dimana dia meninggalkan Eunjoon, rupanya disinilah dia bersembunyi. Di Rumah Allah. Dia merasa tentram disini. meski tak jarang juga dia tersiksa karena selalu memikirkan Eunjoon.
Letak Masjid ini memang cukup jauh dari tempat tinggal Eunjoon ataupun kampus mereka.
“Seunghyun, sudah pukul 17.00 KST. Mandilah. Bersiap untuk kultum sebentar lagi”. Seseorang mengingatkan Seunghyun dari dalam Masjid.
“Baik Ustadz”. Seunghyun beranjak dari tempatnya kini menuju kamarnya yang disediakan pengurus Masjid ini.
.
.
.
“Kyu, kita sholat Ashar disini saja ya”. Ajak Eunjoon saat mereka melintasi sebuah Masjid di tempat yang jarang atau bisa dibilang pertama kalinya mereka kunjungi.
“Ya sudah. Aku juga sudah lelah. Kita istirahat dulu, ne”. Kyuhyun mendudukan tubuhnya dengan lemas di lantai Masjid.
Eunjoon juga ikut duduk disamping Kyuhyun.
“Kenapa ikut duduk? Cepat ambil wudhu, kita bergantian sholatnya. Jadi ada yang menunggu mobil”. Ujar Kyuhyun.
“Hm, rasanya kedua kakiku pegal. Tidak kuat lagi berjalan.” Eunjoon menghela napasnya kencang-kencang.
“Hei, perjalanan kita mungkin masih jauh. Kau mau menyerah sekarang?”. Tanya Kyuhyun.
“Aku wudhu dulu”. Eunjoon mengacuhkan pertanyaan Kyuhyun.
.
.
.
“Lama sekali, berapa ayat surat yang dibacanya. Atau doanya yang kepanjangan”. Eunjoon menunggu Kyuhyun yang masih sholat. Mobil ini terasa semakin panas. Ia makin tidak betah menunggu disini.
Tanpa sengaja, matanya menangkap sosok yang begitu mirip dengan Seunghyun. Tanpa ragu-ragu, Eunjoon keluar dari mobil dan mengejar namja itu.
“Seungie Oppa”. Panggilnya
Namja yang diduga Eunjoon adalah Seunghyun itupun membalikan tubuhnya dan sukses membuat Eunjoon terbelalak.
“Eunie...”
“Oppa...”
“Sedang apa disini?”. namja yang akhirnya dipastikan merupakan Seunghyun itu bertanya pada Eunjoon.
“Namja pabbo”. Ucap Eunjoon dan dengan tiba-tiba memukul Seunghyun dengan kantung mukenahnya.
“Eunnie-yah”. Seunghyun berusaha menahan tangan Eunjoon yang terus memukulnya. Untung saja mereka ada di area parkir, jadi tidak mengganggu jamaah lainnya.
“Pabbo-Pabbo-Pabbo”. Eunjoon terus saja memukul Seunghyun.
“Eunnie, orang-orang bisa salah paham kalau kau begini terus”. Kata-kata itu akhirnya berhasil menghentikan ayunan tangan Eunjoon.
“Apa yang kau lakukan disini? aku hampir gila karenamu”. Ucap Eunjoon hampir menangis.
“Hei, puasamu bisa batal kalau menangis”. Seunghyun tertawa kecil.
“Biar. Ayo jawab pertanyaanku”. Paksa Eunjoon.
“Aku membantu menjaga Masjid ini. Kenapa kau hampir gila? Bukankah harusnya kau bahagia, akukan tidak mengganggumu dan namjachingumu lagi”. Seunghyun tersenyum pahit.
“Siapa namjachingu siapa?”.
Eunjoon refleks menunduk mendengar suara itu. Sedangkan Seunghyun segera menoleh ke sumber suara.
“Kau... Cho Kyuhyun? Kau juga disini?”. tanya Seunghyun.
“Dia, dongsaeng ah bukan, yeojachingu mu itu, setiap hari membuatku stress. Setiap hari dia...........
“Siapa yeojachingu siapa? Aku benci kalian berdua”. Eunjoon tidak suka Kyu berkata seperti itu. Entah karena malu, atau memang bukan begitu kenyataannya. Eunjoon berlari menjauh dari kedua namja ini dengan berderai air mata. Dia mlarikan diri, pulang ke Seoul mungkin. Dengan bis.
Seunghyun bermaksud mengejar Eunjoon, tapi ditahan Kyuhyun.
“Dia pasti akan sampai dirumah dengan selamat.” Sela Kyuhyun.
“Bagaimana bisa kau bicara seperti itu?”. Tanya Seunghyun.
“Buka puasa masih lumayan lama. Ayo kita bicara dulu”. Ajak Kyuhyun.
Mereka berduapun beranjak menuju tempat lain yang lebih pantas untuk membicarakan hal ini.
“Kau merasa nyaman disini?”. tanya Kyuhyun.
Senghyun menganggukan kepalanya.
“Ya, aku merasa lebih dekat dengan Allah”. Jawab Seunghyun.
“Ya, itu poin positifnya. Tapi apa kau tahu, bagaimana Eunjoon selama kau pergi? Kenapa kau tidak memberinya kabar?”. Tanya Kyuhyun lagi.
“...”
“Dia benar-benar kacau tanpa dirimu”. Kyuhyun menahan gemuruh hatinya saat kalimat-kalimat ini meluncur dari mulutnya.
“Bukankah kau kekasihnya?”. Seunghyun melengos.
“Kau percaya itu? Haha, kau itu payah Seunghyun. Dia itu hanya tidak bisa menghadapi orangtua kalian. Baik, aku mengaku, aku memang menyukai Eunjoon, tapi Eunjoon tidak. Meski sekeras apapun dia berusaha menyangkal, tetap saja hatinya hanya untukmu. Aku sudah berusaha agar dia bisa mencoba untuk mencintaiku. Tapi usahaku sia-sia, aku bisa melihat, hatinya hanya ada untukmu.” Terang Kyuhyun.
“Pulanglah, sebaiknya kalian bicara. Pikirkan cara untuk bicara pada orangtua kalian”. Pesan Kyuhyun.
.
.
.
“Kau sudah sampai dirumahkan?”. Nada yang sarat akan kekhawatiran keluar dari mulut Kyuhyun.
“Untuk apa tanya-tanya?”. Jawab Eunjoon ketus.
“Aish, kau ini. Aku hanya mengkhawatirkanmu.” Kyuhyun semaki melembutkan suaranya.
“Kyu, aku harus bagaimana?”. Nada suara Eunjoon melemah.
“Aku tidak ingin melihatmu menangis lagi Eunie”.
“Aku... aku...”. Eunjoon mulai terisak.
“Cobalah untuk mencintaiku Eunnie...”
“Apa??? Kyu... apa maksudmu. Kyu kau taukan kalau aku......”. Nada bicara Eunjoon berubah.
“Haha,,, kau ini. Itu pesan dari Seunghyun tadi. Sekarang dia tidak punya ponsel, jadi dia meminta aku menyampaikannya padamu”. Ucap Kyuhyun sambil tertawa, padahal kenyataannya, itu adalah ungkapan hatinya, ungkapan dari lubuk hati yang terdalam. Sayang Eunjoon benar-benar tidak bisa melihatnya.
“Ap. Ap. Ap. Apa?”. Eunjoon mendadak menjadi bodoh.
“Sudah ya, aku lelah sekali seharian keliling hanya untuk mencari O.P.P.A mu itu”.
“Tapi Kyu.......”
‘pipp’
“Dasar menyebalkan, seenaknya saja memutuskan telpon. Apa maksud ucapannya tadi ya.” Gumam Eunjoon.
.
.
.
Tepat pukul 23.00 KST. Bel apartement Eunjoon berbunyi. Meski mengantuk, tapi Eunjoon tetap membukakan pintu. Dan betapa terkejutnya Eunjoon ketika melihat siapa tamu tengah malamnya.
“Oppa?”.
“Brrrrr.... boleh aku masuk. Dingin sekali. Telapak kakiku terasa membeku”. Ujar Seunghyun sambil menggigil.
“Ayo masuk”. Eunjoon mempersilakan Oppanya itu masuk.
Seunghyun duduk dengan selimut tebal melingkari tubuhnya. Seoul dimalam hari, benar-benar bisa membuat seseorang jadi es batu.
“Ini”. Eunjoon menyodorkan segelas coklat panas pada Seunghyun.
“Gomawo”. Gumam Seunghyun.
Masih ada kecanggungan diantara mereka. Bukan gaya Seunghyun memang untuk tidak bicara asal-asalan. Tapi, kali ini, dia benar-benar bingung untuk bicara dengan Eunjoon.
“Mian”. Seunghyun mulai bicara.
“Mwo??”. Eunjoon terlalu tidak biasa dengan sikap Seunghyun saat ini.
“Heh, Kyuhyun itu. Dia ternyata pria yang baik.” Ucap Seunghyun.
“Kau menyukainya?”. Tuduh Eunjoon.
“Mwo? Aish, kau ini, jangan bicara sembarangan”. Suasana tegang itupun mulai mencair.
“Dia sudah menceritakan semuanya padaku”. Seunghyun memberanikan diri mengenggam tangan Eunjoon.
“Jangan mengelak lagi.”
Eunjoon masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
“Aku akan bicara dengan Umma dan Appa. Kita akan menikah bulan Oktober nanti. Tepat saat ulang tahunmu.”
“Jangan gila Oppa, ini bukan masalah biasa. Kau akan berhadapan dengan Appa.” Entah kenapa Eunjoon terlihat tidak terlalu antusias dengan rencana namja ini.
“Aku tidak peduli. Aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi. Cukup kebodohanku membuat kita terpisah selama ini. Itu tidak akan terjadi lagi”.
“Oppa”.
“Kau setujukan?”.
Eunjoon terlihat berpikir.
“Chagy??”.
“Hmmm”. Eunjoon mengangguk pasti menjawab pertanyaan Seunghyun.
Setidaknya mereka harus menunggu sekitar 2 minggu sampai orangtua mereka kembali. Dan, sejak hari itu Kyuhyun hilang kontak dengan mereka berdua.
.
.
.
Hari yang ditunggu-tunggu Seunghyun dan Eunjoon tiba. Orangtua mereka akan sampai dirumah beberapa menit lagi. Ya, orangtua mereka pulang 3 hari sebelum idul fitri. Sudah menjadi kebiasaan. Seunghyun dan Eunjoon saling meyakin diri mereka masing-masing. Suara deru mobil tiba di pekarangan Apartement mereka. Tak beberapa lama, orang yang mereka tunggu masuk ke apartement mereka.
“Umma”. Eunjoon segera mengahambur kepelukan sang Umma.
“Appa”. Kali ini Seunghyun yang memeluk Appanya.
“Bagaimana keadaan kalian?”. Tanya Appa.
“Baik. Appa, ada yang ingin kami bicarakan”. Seunghyun memberanikan diri untuk to the point pada Appanya.
“Wae?”. Tanya Appa.
“Aku ingin, menikahi Eunjoon setelah Idul fitri nanti”. Seunghyun mengatakan itu dengan pasti.
Baik Seunghyun maupun Eunjoon, keduanya sama-sama takut kalau Appanya akan marah dan mungkin kini giliran Eunjoon yang akan dikirim ke Kutub Selatan. Tapi ternyata, reaksi yang ditunjukan Appa mereka diluar dugaan.
“Silakan”.
“MWO???”. Seunghyun dan Eunjoon terlonjak kaget.
“Wae? Tidak mau?”.
“Anhi, hanya saja......”
“Tidak percaya, Appa merestui kalian?”. Umma bertanya pada kedua aegya nya.
“Kyuhyun sudah menceritakan semuanya”. Ujar Appa.
“Nugu? Kyuhyun?”. Eunjoon tak mengerti.
“Ne, Kyuhyun adalah orang yang tadinya akan Appa jodohkan dengan Eunnie. Tapi, beberapa hari yang lalu dia datang menemui Appa di Spanyol, dia menceritakan semuanya. Sejak pertama kali dia bertemu denganmu, hingga hari-hari yang kalian habiskan bersama. Lucu sekali, dia bilang prtemuanmu dengannya pertama kali sangat lucu. Tapi begitu tau kau adalah orang yang akan aku jodohkan dengannya, dia terlihat senang sekali. Tapi, setelah tahu problem yang terjadi, makin lama dia makin putus asa. Dia bilang kalian tetap tidak bisa dipisahkan. Tidak ada peluang untuknya mendapatkan hati Eunie”. Jelas Appa.
“Kyu,,,,”. Mata Eunjoon mulai memerah, dia merasa sakit sekali di hatinya saat ini.
“Dia memohon pada Appa untuk membiarkan kalian bersama. Dia bilang, diantara kalian tidak ada hubungan darah sama sekali, jadi tidak ada alasan untuk kami melarang kalian bersama”. Umma melanjutkan cerita.
“Kyuhyun melakukan itu?”.
.
.
.
Dan disinilah Eunjoon dan Seunghyun sekarang. Berlarian memasuki bandara. Terngiang ucapan Appa di telinga Eunjoon.
“Dia akan kembali ke Irland siang ini. Dia minta Appa menyampaikan salamnya untukmu dan Seunghyun. Dia berharap kalian tidak pernah bertengkar lagi.”
Langkah Eunjoon terhenti diikuti Seunghyun yang juga mengerem langkahnya.
“KYUHYUN”. Eunjoon menjerit memanggil nama namja yang ada tak jauh dari hadapannya kini.
Seketika, si pemilik nama itu menoleh ke sumber suara.
“Eunie?”.
 Kyuhyun meletakkan kopernya dan menunggu Eunjoon yang berlari menghampirinya.
Begitu Eunjoon sampai dihadapan Kyuhyun...
‘PlakK’
Seunghyun dan Kyuhyun sama kagetnya melihat aksi Eunjoon.
“Pengecut”. Eunjoon menatap marah pada Kyuhyun.
“He... benar, aku memang pengecut. Pasti Appamu sudah mengatakan semuanya kan?”. Tanya Kyuhyun.
“Kau mau kemana? Kau bilang kau ini sahabatku”. Eunjoon mulai menangis.
“Uljima, sekarang sudah ada Seunghyun kan, aku harap kalian bahagia selamanya. Aku bahagia sekali mengenalmu Choi Eunjoon. Maaf aku tida mengatakan yang sebenarnya tentang diriku.” Kyuhyun bermaksud mengangkat kembali kopernya, tapi dengan cepat Seunghyun menarik koper itu.
“TOP, apa yang kau lakukan?”. Tanya Kyuhyun tak mengerti.
“Kalau kau pergi, adikku ini akan kesulitan hidup. Karena hatinya hanya separuh.” Tutur Seunghyun.
“Apa maksudmu?”. Tanya Kyuhyun.
Kyuhyun menatap Eunjoon yang kini menundukan wajahnya.
[flashback]
Kyuhyun sudah menceritakan semuanya”. Ujar Appa.
“Nugu? Kyuhyun?”. Eunjoon tak mengerti.
“Ne, Kyuhyun adalah orang yang tadinya akan Appa jodohkan dengan Eunnie. Tapi, beberapa hari yang lalu dia datang menemui Appa di Spanyol, dia menceritakan semuanya. Sejak pertama kali dia bertemu denganmu, hingga hari-hari yang kalian habiskan bersama. Lucu sekali, dia bilang prtemuanmu dengannya pertama kali sangat lucu. Tapi begitu tau kau adalah orang yang akan aku jodohkan dengannya, dia terlihat senang sekali. Tapi, setelah tahu problem yang terjadi, makin lama dia makin putus asa. Dia bilang kalian tetap tidak bisa dipisahkan. Tidak ada peluang untuknya mendapatkan hati Eunie”. Jelas Appa.
“Kyu,,,,”. Mata Eunjoon mulai memerah, dia merasa sakit sekali di hatinya saat ini.
“Dia memohon pada Appa untuk membiarkan kalian bersama. Dia bilang, diantara kalian tidak ada hubungan darah sama sekali, jadi tidak ada alasan untuk kami melarang kalian bersama”. Umma melanjutkan cerita.
“Kyuhyun melakukan itu?”
“Ya, dia bilang, beberapa minggu sudah cukup membuat dia bahagia mengenal dirimu Eunie.”
Eunjoon tampak shock dengan fakta ini.
“Dia akan kembali ke Irland siang ini. Dia minta Appa menyampaikan salamnya untukmu dan Seunghyun. Dia berharap kalian tidak pernah bertengkar lagi.”
Segera saja Eunjoon pergi dan disusul Seunghyun. Mereka berdua melajukan mobilnya menuju bandara.
Di perjalanan.
“Apa yang Oppa pikirkan sekarang?”. Tanya Eunjoon.
“Kau... apa kau tidak ingin Kyuhyun pergi?”. Seunghyun balik bertanya, inilah yang Seunghyun tangkap dari mata Eunjoon.
“Maafkan aku Oppa, tapi, aku benar-benar tidak ingin Kyuhyun pergi. Aku baru sadar sekarang, aku bisa bertahan selama ini karena Kyuhyun. Aku butuh dia. Aku.... Ternyata aku jatuh Cinta padanya”. Eunjoon mengakui perasaannya pada Seunghyun.
“Dan itu baru aku sadari saat Kyuhyun pergi. Maafkan aku Oppa, Maaf”. Eunjoon semakin terisak.
Perlahan Seunghyun mengusap air mata Eunjoon.
“Tidak apa-apa, sejak kau bilang Kyuhyun itu pacarmu, aku sudah mempersiapkan semuanya.” Aku Seunghyun.
[flashback]
“Eunjoon sangat mncintaimu, selama ini dia hanya takut menghadapi orang tua kalian”. Ucap Kyuhyun.
“Tapi aku merasa, tatapannya padamu itu berbeda”. Balas Seunghyun.
“Tapi... dia selalu menangis karena dirimu tidak ada disampingnya”. Terang Kyuhyun.
“Kalau memang yang kau katakan itu benar, aku akan sangat senang sekali. Tapi jika analisisku benar mengenai perasaan Eunie padamu, aku siap merelakan Eunie.” Balas Seunghyun.
“TOP”.
“Lama tinggal di Masjid, banyak hal yang aku pelajari. Terutama tentang keikhlasan.” Jawab Seunghyun.
“Tenang saja, hal itu, tidak mungkin terjadi”. Balas Kyuhyun lagi.
[flashback off]
“Jadi, Oppa sudah menyadarinya?”. Tanya Eunjoon.
Seunghyun hanya mengangguk sedih.
“Oppa, mengizinkan aku bersama Kyuhyun?”.
Lai-lagi Seunghyun hanya mengangguk sedih dan mengusap air mata Eunjoon sambil tetap menyetir.
[flashback off]
“Gajima, Kyuhyun-ah, saranghae...” Eunjoon mengatakan semuanya, semua yang ada di benaknya.
Kyuhyun segera memeluk Eunjoon. Dia masih belum bisa percaya tentang semua ini. Tapi memang inilah yang sedang terjadi. Eunjoon memilih dia, memilih untuk mencoba mencintainya.
“Hem, Irland, lebih baik aku yang pergi.” Ujar Seunghyun sambil memainkan tiket pesawat ditangannya.
Eunjoon dan Kyuhyun melepaskan pelukan mereka.
“Siapa yang mengizinkanmu pergi, GAJIMA”. Ucap KyuEun serempak dan dengan kompak juga mereka meraih tiket ditangan Seunghyun dan merobeknya menjadi bagian-bagian kecil.
Ketiganyapun berpelukan bersama. Pemandangan yang indah bukan.
Eunjoon Pov
Aku tidak rela kehilangan salah satu dari mereka. Mungkin ini terkesan egois. Tapi inilah kenyataannya. Sejak kecil Seunghyun Oppa selalu menjagaku. Tapi ternyata rasa cinta itu berbeda dengan cinta yang kurasakan pada Kyuhyun. Aku baru sadar, sejak Umma memutuskan menikah dengan Appa Seunghyun Oppa, aku sudah mengikhlaskan perubahan status ini, SEUTUHNYA. Itu semua sudah kujalani, hanya saja belum kusadari. Dan ketika Kyuhyun datang dalam hidupku, dimalam itu, itulah pertama kalinya aku jatuh cinta padanya. Aku beruntung tersadar saat aku masih bisa meraihnya. Kyuhyun dan Seunghyun, aku tidak bisa bertahan tanpa kalian.
.
.
.
.
.
.
END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar